PENULIS: RISKA
Hening dalam ruang yang penuh kotak pemikiran dan rasa membuatku terpenjara dalam alunan rindu akan riuhnya suatu canda tawa, hati dan pikiran saling berkecamuk, berdebat atas kondisi dan berhenti pada titik kebisuan.Hanya nalar yang mampu bercengkrama pada kebisuan, yang mencoba mengumpulkan huruf-huruf untuk menjabarkannya pada hati yang berlabelkan masalah.
Mencari solusi tinggal ilusi, hati yang berlabelkan masalah adalah jeruji dari airmata. Kupikir hati itu lunak, namun ternyata dia rapuh. Yah, namanya juga masalah. Sudahlah! Bentak nalarku
Bisik suara, yang tak mampu aku raba lantaran gelap dan apa ya?? ah, payah aku tak dapat membahasakannya. Mungkin pikiran dan hati gagal dalam meramu huruf-huruf yang telah ada untuk diucapkan sang bibir.
Denting harapan selalu memukul pada nurani. Namun, lagi dan lagi ego selalu juara dalam menggring ke belantara, rupa-rupanya ada udara tak nampak namun bisa dirasakan, lah emang udara gak namapak hehehee.. canda tapi ini seriusan juga lho..
mencoba mengetuk pintu hati dengan sedikit air yang mengalir dari jemarinya. Namun, Ironisnya airnya menggumpal menjadi api yang berbara-bara, seketika mata terbelalak dan bertanya hatimu seperti apa?
Samata 1 Juli 2019
#mylightpena
#writer
#menuliskeren
#menuliseru
#menulisplonghati
#menulismylife
Tidak ada komentar:
Posting Komentar