HANGER_rapat
Jadi ceritanya begini jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam semester empat angkatan 016 hendak melakukan study tour di Sidrap-Toraja-Palopo. Weeitss..Namun sebelumya, pihak fakultas memberikan tiga opsi yaitu (1). Jawa-Bali dengan dana estimasi 3.900.000 (2). Palopo-Sidrap-Toraja estimasi dana 300.000 dan Makassar-Gowa itu Gratis. Nah, setelah melakukan diskusi yang lumayang riuh akhirnya kelas ku yaitu AK 7-8 sepakat untuk memilih opsi kedua. Lambat laun waktu keberangkatan kian menyapa, berbagai problematika pun mulai mampak.
Mulai dari persoalan dana, waktu dan berbagai macam alasan lainnya, usut punya usut angkatan 016 sepakat untuk melakukan pemilihan ketua angkatan dalam hal menangani urusan semisal Tour, dan setelah dilakukan pemilihan dari masing-masing kandidat setiap kelas, Alhamdulillah yang terpilih menjadi ketua angkatan dari kelasku yaitu dari AK 7-8. Usai pemilihan kembalilah ke pokok masalah yaitu study tour. Salah satu upaya yang dilakukan adalah adanya rapat angkatan dan diskusi-diskusi antara pengurus dengan para anggota, bahkan pihak dari dosen yang menangani studi tour dilibatkan dalam rapat selanjutnya.
Nah, setelah melakukan meeting/rapat yang berkepanjangan..Lah rapat dimulai sejak usai pemilihan ketua angkatan bahkan sebelum itu suda ada diskusi-diskusi kecil membahas keberangkatan sampai hari ini tanggal 17 Juli 2016 yang dimana dalam keputusan rapat terakhir secara konvensiaonal didapat kesimpulan bahwa keberangkatan itu tanggal 19 Juli 2016, Ironisnya ada lagi problematika baru yang muncul yaitu salah satu pihak dosen yang mengantar eh punya urusan juga yang tak kalah pentingnya, sehingga waktu keberangkatan pun harus di ulur lagi yah katanya sih nanti bulan September..OMG uhuyy padahal dalam waktu yang Cuma beberapa hari diberikan untuk mendapatkan dana 300,00 ribu itu sebagian teman-teman sudah susah payah lantas tournya batal, dan asal kalian tau yaa sebagian teman-temanku suda membayangkan suasana di Toraja dimana tempat ini merupakan tempat yang tak kalah unik juga lhoo..
Tapi memang sih, sejak penyampaian adanya study tour sampai sekarang rasa-rasanya masalah kian tak kunjung usai malah memburuk, bagaimana tidak, mulai dari mahasiswa yang susahnya diatur minta ampun dhee guee, jadi begini sebagian mahasiswa ketika dipaparkan kebutuhan apa saja serta dana yang kita butuhkan mulai dari bus, tempat tinggal biaya makan dan lain-lain tampaknya terjadi kontradiksi dengan pikiran sebagian mahasiswa dan dosen, sehingga dosen pun menyerahkan urusan ini kepada mahasiswa ayh, ini sih pintanya mahasiswa sendiri. Bagaimana baiknya menurut mahasiswa itu sendiri dosen tinggla mengarahkan, namun realitanya semua kabur dari yang diharapkan karena sangat banyak kendala yang dialami mahasiswa, maklumlah orang belum ada pengalaman menangani masalah seperti ini eh malah nekad ambil keputusan, sedangkan dosen yag sudah berpengalalaman malah tidak dipercaya, anehnya lagi dosen sementara berkomat kamit menjelaskan mengeanai studi tour sebagian dari mahasiswa malah sibuk berceloteh uukhh..miris memang anak zaman sekarang.
Entah apa yang dibenak sebagian teman-teman, apakah dia terlalu lihai atau bagaimana, jujur saja bukannya saya menyalahkan pilihan teman-teman untuk memanege urusan ini namun, kita sebagai anak yang baru kemarin makan garam (alegori orang di kampung-kampung) sudah berani terhadap keputusan yang ada tanpa berfikir panjang , dan sekarang beginilah jadinya keberangkatan ditunda dan tunda terus entah siapa yang mesti disalahkan , tapi jujur seandainya kita serahkan kepada pihak dosen yang sudah beroengalalaman dalam hal ini kemudia kita meminta catatan mengenai pengeluaran dan total mahasiswa serta dana yang ada kemudian kita kalkulasi bersama-sama kan lebih elegant.
Kendatipun cara yang dilakukan teman-teman juga begitu jadi memang disini masalahnya menurut analisis saya adalah
Masalah dana, maunya teman-teman uang yang kita stor itu harus minim lah, apakah keperluan juga sebanding ? tentulah melalui kalkulasi kebutuhan dan dana donk
Masalah sok tau temana-teman kebanyakan mau dibilang, terlalu cepat mau ketingkat atas hingga proses pun yang semestinya dia harus hayati pun demiakian di abaikan
Terjadinya degradasi moral.
Sifat maniak
Kesimpulannya adalah coba pikirkan matang-matang segala sesuatu sebelum melangkah agar tidak terjebak pada corong pilihan yang diam-diam menarikmu masuk kedalam kepungan frustasi.
Oke sekian dari saya..sila komen jika ada hal yang tak suka dengan statement ini
Riska-mylightpena