Senin, 31 Desember 2018

Happy New Year 2019


Hopefully this new year
We can be personal
Which is even better
And made the previous years a rearview mirror that would balance the view in the future
Make your past a reflection of your future
Sort and choose our behavior
Yesterday, today's history is a reflection of the future

#By_Riska
Riskagomez
mylightpena.blogspot.com
Fb: Riska Kaa
Ig: riska ikhqa
email:riska3565@gmail.com

Minggu, 23 Desember 2018

Politik itu Sensasi Nafsu


Ahad, 23 Desember 2018,  Mereka, berasal dari pemuda yang biasanya disebut kaum millennial peserta sangant antusias dan energic.
saya dan sebagian rekan teman kelas saya mengikuti sebuah seminar yang bertempat di kantor partai Golkar, Jl. Lasinrang no. 59 Mangkura Kota Makassar, pesertanya cukup banyak dan ramai.

Adapun tema dari seminar tersebut adalah “Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula dan Millenial” yah, temanya cukup menarik karena mengenai pendidikan politik dimana ini merupakan hal yang sebetulnya sangat urgent dikarenakan moment-moment politik sedang hangat-hangatnya di masyarakat . Sehingga kita butuh simulasi yang bersinergi terhadap pemahaman poitik itu sendiri.
Baik, sesuai yang diangkapkan oleh bapak  Moestapa MR selaku ketua penyelenggara/pengurus DPP Golkar bahwasanya, berbicara mengenai politik itu mulai kita bangun dari tempat tidur sampai kita tidur kembali, semua I aktivitas itu telibat dalam yang namanata politik.

 Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan nanti yaitu:

1.       Kenali visi, misi dan program peserta pemilu
2.       Kenali riwayat hidup calon dan partai politiknya
3.       Setelah menilai, pastikan pilihan anda
4.       Pastikan anda memberikan suara dengan benar

Tambahan dari bapak Robert J. Kardinal selaku bendahara umum Golkar
Mengatakan adalah jika anda ingin merubah suatu sistem maka berpartai-ah, ikutlah dalam ruang perpolitikan mari lejitkan talenta dengan berkarya.

Namun , yang perlu kita catat dan pahami bersama bahwa politik itu ada dua sifat dalam mempengaruhi massa atau pribadi- ada yang sifatnya terang-terangan dan ada yang sifanya secara halus melata dalam merasuk jiwasanubari lewat bingkai sensasi nafsu.

Sekian: penulis Riska

Jumat, 21 Desember 2018

Happy Mother's Day

Hay..teman-teman karena hari ini adalah tanggal 22 Desember di mana adalah diperingati sebagai hari ibu, so kita harus tahu niih sejarahnya mengapa tanggal tersebut dinobatkan sebagai hari ibu jangan asal taklid alias ikut-ikutan hehehee tanpa tahu asal mula or dasar dari ada sesuatu sebagai kaum yang akademisi or makhluk yang berfikir maka kita perlu untuk kembali ke sejarah atau flasback, so agar kita tahu alasannya ok tanpa berlama-lama mari kita simak uraian berikut ini.

Bermula dari adanya kesamaan pandangan untuk mengubah nasib perempuan di Tanah Air membuat berbagai organisasi perempuan yang ada di Sumatera dan Jawa berkumpul dalam satu tempat.

Dalam hal ini mereka, bertukar pikiran dan menyatukan gagasannya yang bertempat di Dalem Jayadipuran, Yogyakarta. Bermacam gagasan dan pemikiran diungkapkan dalam Kongres Perempuan pada 90 tahun lalu, 22 Desember 1928.

Dalam kurung waktu 3 hari, dari 22 Desember sampai 25 Desember terdapat beberapa isu yang dibicarakan dalam pertemuan bersejarah yang dihadiri 600 orang dari 30 organisasi.

Adapun isu yang dibahas antara lain pendidikan perempuan bagi anak gadis, perkawinan anak-anak, kawin paksa, permaduan dan perceraian secara sewenang-wenang. Selain itu, kongres juga membahas dan memperjuangkan peran wanita tidak cukup hanya sebagai istri dan pelayan suami saja.

Nah, berawal dari sebab di atas persatuan dari beberapa organisasi wanita ini semakin kuat dan akhirnya tergabung dalam organisasi yang lebih besar, yakni Perikatan Persatuan Isteri Indonesia (PPII).

Sampai akhirnya, ketika Kongres ketiga, perkumpulan ini mematangkan dan menyuarakan mengenai pentingnya perempuan dan menetapkan 22 Desember, dimulainya Kongres Perempuan I pada 1928, sebagai Hari Ibu.

Mengapa pada tanggal 22 Desember?
Berikut jawabannya..

Kongres Perempuan Indonesia III yang berlangsung dari 22 sampai 27 Juli 1938 di Bandung menetapkan Hari Ibu diperingati tiap 22 Desember.

Pemilihan tanggal itu untuk mengekalkan sejarah bahwa kesatuan pergerakan perempuan Indonesia dimulai pada 22 Desember 1928. Setiap tahun, peringatan dilakukan untuk menghayati peristiwa bersejarah tersebut.

Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan keputusan presiden untuk menetapkan dukungan atas Kongres Perempuan III. Melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 akhirnya Hari Ibu resmi menjadi Hari Nasional.

Penetapan itu disesuaikan dengan kenyataan bahwa Hari Ibu pada hakikatnya merupakan tonggak sejarah perjuangan perempuan sebagai bagian dari perjuangan bangsa yang dijiwai oleh Sumpah Pemuda 1928.

Nah..Berbeda dengan negara lain nih teman-teman..kalau hari Ibu di Indonesia yang diperingati tiap tahunnya. Tapi (Mother Day) di negara-negara lain, sesuai yang dansir dari Harian Kompas yang terbit pada 22 Desember 1977, Hari Ibu di negara lain biasanya diperingati untuk memanjakan ibu yang telah bekerja mengurus rumah tangga setiap hari tanpa mengenal waktu dan lelah.

Sementara kita di Indonesia, momen Hari Ibu ditujukan untuk menandai emansipasi perempuan dan keterlibatan mereka dalam perjuangan kemerdekaan.

Sehingga nilai luhur yang terkandung dalam sejarah kebangkitan wanita dapat diwariskan kepada seluruh rakyat Indonesia.

#Aouthor by RISKA
Contact Gmail: riska3565@gmail.com

Jumat, 14 Desember 2018

HMJ_ELEECTION

December 14, 2018 UIN Alauddin Makassar Faculty of Adab and Humanities Holds General Elections The Department of Student Association (HMJ) is a routine agenda every year and this election is a leader in the period 2019-2020 for leadership regeneration every year, but here I will tell a little about HMJ in my department is Islamic History and Culture (HIMASKI), where candidates consist of four people but because of one thing namely file verification so that one candidate fails to advance, the remaining three candidates are Fian Anawagis with serial number 01, Wawan Harun serial number 02 and Ayyub Saputra with serial number 03.

Well, these three potential candidates compete in sound reputation, and you know? The most thrilling thing from the voting was the enthusiastic enthusiasm of AK 7-8 classmates where this class was support / support for candidate number 01 Fian Anawagis, one thing that was very memorable was the struggle and cohesiveness of colleagues from the initial process to the election was carried out, the cries of enthusiasm never subsided from the mouths of the warriors and the efforts of the idol men who constantly inflated professional souls in the traces they carved, to tears that spontaneously flowed on the faces of their peers when the tense moment it was announced that brother Fian Anawagis with serial number 01 had won the election with 16 votes, this was a meaningful pride for us, all especially AK class 7-8.

Hopefully the mandate and carrying out the staged promises of Innovative and progressive hope that HIMASKI will be better and move forward with footprints that have been carved out by the former seniors, making HIMASKI a container for all aspirations and manifesting them with concrete evidence rather than group breakers because they learn from history because we are the department of history, it is one of the destruction in a staircase because of the bigotry in groups, so let us draw wisdom from every history we learn by jointly embracing each other in the shade of the red and white because believe if your Indonesian name / country what you are grounding is that all differences will be one unity into wealth in one container. Increase HIMASKI Go ahead Indonesia.

Pemilihan Ketua HMJ


Samata, 14 Desember 2018

UIN Alauddin Makassar Fakultas Adab dan Humaniora Adakan Pemilihan Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) ini merupakan agenda rutinitas setiap tahunnya dan pemilihan kali ini adalah bakal pemimpin di periode 2019-2020 guna adanya regenerasi kepemimpinan setiap tahunnya, namun disini saya akan sedikit bercerita  terkait HMJ di jurusan saya yaitu Sejarah dan Kebudayaan Islam (HIMASKI), dimana calon kandidat terdiri atas empat orang namun karena satu hal yaitu verifikasi berkas sehingga ada satu calon yang gagal maju, tersisa tiga calon yaitu Fian Anawagis dengan nomor urut 01, Wawan Harun dengan nomor urut 02 dan Ayyub Saputra dengan nomor urut 03. Nah, ke tiga calon kandidat inilah yang bersaing dalam reputasi suara, dan tahukah anda??

Hal yang paling mendebarkan dari pemungutan suara adalah semangat antusias dari rekan-rekan kelas AK 7-8 dimana kelas ini adalah support/ pendukung calon nomor urut 01 Fian Anawagis, satu hal yang sangat berkesan yakni perjuangan dan kekompakan rekan-rekan mulai dari proses awal hingga terlaksanya pemilihan, teriakan semangat tak pernah surut dari mulut para srikandi pun usaha para lelaki pujaan yang tak hentinya mengobarkan jiwa-jiwa professional dalam jejak yang di ukirnya, hingga tetesan air mata yang secara spontanitas mengalir pada wajah-wajah rekan-rekan ketika saat genting hingga ter-umumkannnya bahwa saudara Fian Anawagis dengan nomor urut 01 berhasil memenangkan pemilihan tersebut dengan jumlah suara 16, ini adalah suatu kebanggan yang sangat berarti pada kami semua terkhusus kelas AK 7-8.

Semoga amanah dan melaksanakan janji yang dihentaskan yakni Inovatif dan progressif semoga HIMASKI lebih baik dan maju kedepannya dengan jejak-jejak tapak yang telah diukir oleh para senior pendahulu, jadikan HIMASKI sebagai wadah penampung seluruh aspirasi dan wujudkan ia dengan bukti nyata bukan pemecah kelompok karena belajar dari sejarah karena kita adalah jurusan sejarah bahawasanya salah satu adanya kehancuran dalam sebuah tata tangga karena terjadinya kefanatikan dalam berkelompok karena itu marilah kita memetik hikmah dari setiap sejarah yang kita pelajari dengan bersama-sama saling merangkul dalam naungan sang merah putih karena percayalah jika nama Indonesi/ negaramu yang kau bumikan maka seluruh perbedaan akan satu padu menjadi kekayaan dalam satu wadah. Jaya HIMASKI jaya Indonesiaku.







gmail: riska3565@gmail.com
ig: riskaikhqa 
id line: riskaprillye
blog : Riska_mylightpena

.blogspot

Selasa, 11 Desember 2018

Kita Berkotak-Kotak Sampai Kapan? Kapan Majunya Woyy!!!



Salah satu alasan dari beribu-ribu alasan mengapa Indonesia belum maju sampai hari ini adalah adanya perbedaan warna, hari ini masih lebih banyak yang meneriakkan warna masing-masing untuk memperoleh popularitas. Lupa akan cita Indonesia bahwasanya kita ini satu dalam naungan merah putih semua berhak memimpin lantas mengapa mesti mempersoalkan warna semisalnya dalam problematika kampus spesifiknya di organisasi-organisasi misalnya: Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan lain sebagainya.

Pertanyaaannya mengapa kita perlu berkotak-kotak? Megapa kita perlu membeda-bedakan sedangkan kita dari Rahim Indonesia yang notabenenya terdiri dari banyak suku, ras, agama yang intinya kita bersifat pluralis. Sehingga, menyadari itu semua seharusnya tidak perlu mempermasalahkan warna apa sebenarnya yang harus memimpin, saya teringat dengan kutipan status senior saya (K Suriadi Asbar S. Hum) yang begini :
Cermin retak islam klasik terbagi menjadi tigabagian
1.      Wahabi adalah cermin retak dari Khawarij
2.      Islamisme atau fundamentalisme adalah cermin retak dari Muawwiyah bin Abi Sofyan
3.      Islam pluralisatau moderat adalah cermin retak dari Ali ben Abi Thalib Karramallahu Wajhahu
Sebuah pengistilaan dan kesimpulan analisis yang tajam dari Dr. Aksin Wijaya (pemikir dan akademisi) menurut saya, cermin retak klasik ini patut dijadikan landasan asasi untuk membaca pergerakankelompok atau organisasi islam yang muncul belakangan.


Sebagaimana tragedi kehancuran dinasti-dinasti itu semua karena adanya kefanatikan dalam berkelompok, saya kira kita semua paham bahwa dalam sejarah yang membuat hubungan itu retak adalah kefanatikan. maka dari itu marilah kita bersama-sama kembali kepada apa hikmah dari segala bentuk sejarah yang telah kita pelajari pun geluti.

 

Nah, kemudian saya disini meminta dengan hormat, sekiranya doktrin-doktrin dari dewan senior maupun pihak-pihak yang berstigma kotak-kotak sekiranya itu dihilangkan, karena inilah salah satu dari banyak faktor mengapa Indonesia belum menggenggam kemajuan sampai hari ini, menimbang terlebih bahwa kita semua adalah jurusan Sejarah Peradaban Islam, yang dimana jurusan yang mempelajari segalah betuk kesejarahan dari situasi dan kondisi cukuplah kiraya kita mengaplikasikannya dengan berbuat bijak dalam bersikap karena kita semua sama kita semua warga nugara Indonesai yang berhak menempati segalah ruang dalam berbagai bidang sesuai kompenen dan skil masing-masing. 

 


Sejarah itu adalah pelajran mari kita petik hikmah didalamnya dan bertindak dalam sentakan bijak

#Stop perbedaan warna kita semua satu Indonesai

Warna hanyalah wadah pengembang aspirasi dan bakat bukan pemisah dari tataran ruang.

 

Riskamylightpena

Kamis, 22 November 2018

RINDU YANG TAK MAMPU KUNAFIKKAN


Entah mengapa?
Apakah aku terlalu lemah pada suatu rasa yang tumbuh
hingga aku mudah tumbang dari hembusan angin sang pengekang rasa
aku tahu dan aku sadar mungkin egois ini terlalu mendominasi
hingga alhasil mengelabui airmata

Jika air mata sebagai penggugur rindu
Maka izinkan aku meneteskannya
Jujur aku pernah mendiagnosa fikiran ini
namun patologi rindu pun kian mencuak

Apaka ini ritma dari sebuah metafora gaya dari gelombang hubungan
aku sadar terlalu manafik jika berkata aku benci
Aku tidak bisa membahasakan arti dari sebuah rindu
Namun sekiranya aku mampu menerka keinginan dari sebuah rindu
yakni rindu itu pinta untuk bersua

Rindu yang tak bisa ku-elakkan dan tak mampu aku nafikkan
Cukup jaga hati
Mungkin rindu ini terlalu mengekan rasa
Apakah sandaran kan dipundakmu?
Jangan berubah yaa

#Pakbal24

Selasa, 20 November 2018

Loyaliy is Bullshit



Actually the Loyalty word is bullshit

Why? Because no one in the world has true love loyalty, yes if there is someone whose loyalty means there are only two possibilities that are the reason

1. Not selling
2. lazy to find a partner again or start a new relationship again

So, That is probably the reason why the word faithful is nonsense.


 #Experience

Sekilas Sejarah Kemerdekaan Indonesia masa silam dan masa kini

 Salam Sejarah.. Hi NiCE ReaD Setiap tanggal 17 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Namun, apakah kita suda benar...